Logo

Nagari Lunang Selatan

Kabupaten Pesisir Selatan

Home

Profil Nagari

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

SIKLUS ANAK BAIK DAN ANAK NAKAL

SIKLUS ANAK BAIK DAN ANAK NAKAL

Invalid Date

Ditulis oleh Endro Suliyanto

Dilihat 45 kali

SIKLUS ANAK BAIK DAN ANAK NAKAL

Mengapa anak baik biasanya semakin baik, dan anak nakal biasanya semakin nakal? Karena Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua (HR. Tirmidzi).

Artinya setiap anak yang baik, pasti membuat ridho orangtuanya, hal ini akan membuat Allah Ridho juga.

Tapi setiap anak nakal*, pasti membuat orangtuanya murka, dan itu akan membuat Allah murka juga.

 

Siklus Anak Baik (Siklus 1)

Jika anak baik, maka orangtua ridho, karena orangtua ridho, maka Allah juga ridho, karena Allah ridho, maka turunlah rahmat di keluarga tersebut, keluarga jadi berkah. Keluarga yang senantiasa diberikan keberkahan, memunculkan kebahagiaan, anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh berkah dan kebahagiaan akan makin tumbuh menjadi anak baik.


Siklus Anak Nakal (Siklus 2)

Jika anak nakal, maka orangtua murka, karena orangtua murka, maka Allah murka, karena Allah murka, maka tidak turun rahmat di keluarga tersebut, keluarga jadi penuh masalah, jauh dari berkah. Keluarga yang senantiasa dipenuhi masalah, biasanya jauh juga dari rasa bahagia. Anak yang dibesarkan di keluarga yang selalu bermasalah, tidak pernah bahagia, akan makin tumbuh menjadi anak nakal.



Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, anak nakal akan semakin nakal



Bagaimana Memutus Siklus Anak Nakal?

Ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada ORANGTUANYA. Kita harus memastikan orangtuanya ridho terhadap diri anaknya, bukan ridho terhadap kenakalannya. Hal ini bisa mencegah orangtua murka terhadap anak.

Berat? iya, maka nilai kemuliaannya sangat tinggi. Bagaimana caranya kita sebagai orangtua bisa ridho ketika anak kita nakal?

Ini kuncinya Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 64:14)


Apabila kita menemui anak kita nakal, maka orangtua segera melakukan tiga tahapan agar bisa ridho dengan diri anak:

1. Menerima anak tersebut,

2. Memaafkan dan mengajaknya dialog tentang kesalahannya dan nasehati tanpa menyalahkan, rangkul dengan sepenuh hati,

3. Lupakan kesalahannya. jangan pernah diungkit-ungkit lagi kesalahannya.

 

Ketika orangtua sudah ridho, maka Allah ridho, keluarga senantiasa mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan, dan anak berubah menjadi anak baik.

Kemudian sebagai pengingat selanjutnya, pesan dari Umar bin Khattab;

“Jika kalian melihat anakmu berbuat baik, maka puji dan catatlah, apabila anakmu berbuat buruk, tegur dan jangan pernah engkau mencatatnya.” (Umar Bin Khattab ra.)

 

 

Sumber Inspirasi :

Septi Peni dan Dodik Mariyanto, Family Time, 2016

Agus Zainul Arifin, Memastikan Ridho orangtua, artikel, 2016

UU Peradilan Anak, Kemenhukham, Republik Indonesia, 1997.



Keterangan:

* Pengertian anak nakal Pasal 1 poin 2 Undang-Undang Peradilan Anak Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak, disebutkan bahwa anak nakal adalah : ”Anak yang melakukan tindak pidana atau yang melakukan perbuatan yang terlarang bagi anak baik menurut perundang-undangan maupun menurut peraturan hukum yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan”.  

 

Editor: Mas Endro

#lunangselatan #sikulsanakbaik #siklusanaknakal

Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Nagari Lunang Selatan

Kecamatan Lunang

Kabupaten Pesisir Selatan

Provinsi Sumatera Barat

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia